Silaturrahim Membawa Keberuntungan

Sahabat Ali, ada sebuah quote dari Kang Dewa Eka Prayoga yang Saya suka emmm...yang jika dibahasakan menurut saya jadi begini " Ketika Kita Memiliki Impian Mereka Meragukan, Ketika Kita Berhasil Mereka Menganggap Keberuntungan, dan Ketika Kita Gagal Mereka Juga Tidak Ada Urusan" ya dalam hidup ini pasti ada manusia-manusia seperti mereka maka satu kata buat mereka "Cuek saja" selama tindakan kita benar abaikan mereka dengan tetap beretika tentunya.

Sahabat Ali, kali ini saya akan menyoroti tentang Keberuntungan, seringkali orang menganggap bahwa keberhasilan yang ada pada diri kita itu hanya kebetulan, keberuntungan saja, apalagi bagi sahabat yang punya otak pas-pasan, keluarga biasa-biasa, prestasi tak ada, udah deh cucok banget kalau dibilang beruntung.

Namun Sahabat, sejatinya Keberuntungan itu tidak terjadi hanya modal kebetulan saja, Saya haqqul yakin pasti ada sebab yang membuat seseorang menjadi beruntung. Bukankah Allah berfirman " dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula)...." (al-An'aam: 59) bahkan urusan daun jatuh pun tidak terjadi tanpa izin Allah, apalagi urusan keberuntungan pasti ada sebab musabab Allah mengizinkan itu.

Di artikel sebelumnya Menjadi Orang yang Beruntung saya sudah menyebutkan  beberapa yang menjadikan manusia beruntung. Artikel kali ini saya akan melanjutkan cara menjadi manusia beruntung yang keempat yaitu dengan besilaturrahim. Silaturrahim bahasa sederhananya adalah membangun hubungan dengan sesama manusia. Kita tahu bahwa manusia itu makhluk sosial, makhluk yang tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain, yang mana itu memang menjadi fitrah bagi manusia.

Percayalah dengan membangun silaturrahim dengan banyak orang akan membawa Sahabat lebih dekat ke keberuntungan. Ada kisah nyata yang membuktikan dahsyatnya silaturrahim. Ada seorang guru yang ketika menjadi pagawai ditempatkan di daerah terpencil selama 3 tahun lebih. Di tahun ke-4 ada seorang teman yang menayakan apa kamu kepengin pindah ke tempat yang lebih dekat? Sang guru menjawab "ya kepengin pak, masa ga kepengin" mendengar jawaban itu teman guru tadi mengatakan ya nanti coba saya usahakan. Dan setelah beberapa bulan kemudian keluarlah SK mutasi guru ini ketempat yang jaraknya lebih dekat. 

Apa Sahabat menganggap kepindahan guru itu keberuntungan saja? Tentu tidak Sang guru pindah syariatnya karena bantuan temannya, karena silaturrahim yang ia bangun. Bisa dibayangkan jika guru tersebut tidak membina hubungan baik dengan temannya tersebut, barangkali temannya juga tidak mau membantunya.

Saya yakin sahabat pasti juga punya kisah serupa. Main pointnya adalah silaturrahim itu membawa keberuntungan, maka perbanyaklah silaturrahim khususnya dengan keluarga, saudara, tetangga dan teman kita.